Rabu, 12 Juni 2013

MENGINGAT KEMATIAN OLEH: PRIA SAKTI PRESIDEN JEJAK KASUS



Para pembaca yang budiman. Roda kehidupan ini senantiasa bergerak maju. Tidaklah manusia terlahir, tumbuh, dan berkembang melainkan ia pasti akan kembali menuju asalnya. Inilah proses kehidupan yang hakiki.


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُون
”Setiap yang bernyawa pasti merasakan mati. Dan hanya kepada Kami-lah kalian akan kembali” (QS. Al-‘Ankabut: 57).

Orang yang sholih akan mengalami kematian, begitu juga orang yang tidak sholih. Yang tua akan mati, tidak ketinggalan pula yang muda. Kaya dan miskin pun sama saja. Tak ada seorang pun yang bisa lari dan menghindar dari kematian. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman :

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang tinggi dan kokoh” (QS. An-Nisa : 78).

Pada hakikatnya dunia ini adalah tempat ujian untuk para hamba-Nya dan Alloh Subhanahu wa ta’ala menjadikan kehidupan dan kematian di dunia ini adalah menjadikan manusia agar selalu berbuat amal sholih. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman :

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
“Alloh yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kalian, siapa diantara kalian yang paling baik amalnya”. (QS. Al-Mulk:2).

Kematian Adalah Rahasia Alloh subhanahu wa ta’ala

Kematian adalah sesuatu yang pasti, ia telah ditentukan sejak awal penciptaan manusia. Rosululloh shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “sesungguhnya proses peciptaan manusia di dalam perut ibu berlangsung selama 40 hari dalam bentuk air mani, kemudian menjadi segumpal darah yang menggantung selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari juga. Kemudian Alloh mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepada janin tersebut, dan diperintahkan untuk mencatat empat ketetapan, yaitu: rezekinya, kematiannya, amalannya, dan akhir kehidupannya, apakah ia menjadi orang yang sengsara ataukah bahagia”. (HR. Bukhori dan Muslim).

Kita semua tidak tahu akan mati di bumi yang mana, kapankah kita akan meninggal dan dengan cara apakah kita mengakhiri kehidupan dunia ini?, maka apakah kita masih merasa aman dari intaian kematian? Siapa yang bisa menjamin bahwa kita akan bisa merasakan segarnya udara esok hari? Bisa jadi kematian akan menghampiri kita sebentar lagi. Maka marilah kita mempersiapkan bekal untuk menghadapi hal tersebut, sehingga nanti kita tidak menyesal dikemudian hari. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman :

إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَافِيْ الْأَرْحَامِ وَمَاتَدْرِيْ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ
“sesungguhnya di sisi Alloh saja lah pengetahuan tentang (kapankah) datangnya hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan air hujan, dan Dia-lah yang mengetahui tentang apa yang ada di dalam Rahim, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui dengan pasti apa yang akan dia kerjakan esok hari, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi manakah dia akan mati”. (QS. Luqman: 34).

Anjuran Mengingat Kematian

Banyak hadits-hadits yang mengingatkan tentang kematian, agar manusia selalu ingat bahwa hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Dan agar dia bersiap-siap dengan perbekalan yang dia butuhkan untuk perjalanannya yang panjang. Rosululloh shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang Mengingatnya diwaktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingat kematian itu) melonggarkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu luas (kehidupannya), kecuali mengingat kematian itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu” (HR. Atthobroni).

Syumaith bin ‘Ajlan berkata :

مَنْ جَعَلَ الْمَوْتَ نَصْبَ عَيْنَيْهِ لَمْ يُبَاِل بِضِيْقِ الدُّنْيَا وَلَا بِسَعَتِهَا
“Barangsiapa yang menjadikan kematian dihadapan kedua matanya, dia tidak peduli dengan kesempitan dunia atau keluasannya” (mukhtashor minhajil qoshidin).

Kematian Mendadak

Sering kita mengetahui dan menyaksikan banyak orang yang meninggal dunia dengan mendadak, hal ini telah di isyaratkan oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallamsebagai suatu tanda dekatnya hari kiamat. Rosululloh shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ مِنْ أَمَارَاتِ السَّاعَةِ أَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفَجْأَة
“sesungguhnya diantara tanda-tanda hari kiamat adalah munculnya kematian mendadak”.(HR. Atthobroni).

Sabda nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam tersebut di zaman ni benar-benar sudah nyata, kita lihat orang yang sehat kemudian tiba-tiba meninggal dunia. Maka hendaknya dari banyaknya kejadian tersebut kita segera kembali dan bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala sebelum datangnya kematian mendadak yang tidak disangka.

Manfaat Mengingat kematian

Mengingat kematian banyak sekali mendatangkan manfaat, diantaranya:
• Bersegera dalam Bertaubat
Dapat dipastikan bahwa manusia adalah makhluk yang banyak melakukan dosa dan maksiat kepada Alloh subhanahu wa ta’ala. Orang yang selalu mengingat kematian dalam jiwanya akan selalu merasa takut kepada Alloh dan sadar bahwa kematian akan selalu mengintai.
• Semangat beribadah kepada Alloh subhanahu wa ta’ala
Orang yang selalu mengingat kematian maka senantiasa dia menyiapkan diri untuk menghadap Alloh subhanahu wa ta’ala, sehingga ia selalu giat dalam beribadah.
• Ridho terhadap setiap pemberian Alloh subhanahu wa ta’ala
Semoga Bermanfaat’ Konsultasi Hukum Gratis Hubungi: 082141523999


Tidak ada komentar:

Posting Komentar